Konflik & Integrasi Sosial

Intisari Materi Sosiologi Kelas XI
* Konflik & Integrasi Sosial *

1.    Pengertian Konflik

·     Secara sosiologis,
    konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga
    kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya
    tak berdaya.

·   konflik sosial bisa diartikan menjadi dua hal.
    Pertama , konflik dianggap selalu ada dan mewarnai segenap aspek interaksi manusia dan struktur
    sosial.
    Yang kedua, konflik sosial merupakan pertikaian terbuka seperti perang, revolusi, pemogokan,
    dan gerakan perlawanan

·    pengertian konflik menurut para ahli:

    Soerjono Soekanto (1990)
Konflik sebagai pertentangan atau pertikaian, yaitu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan.

    Ralf Dahrendrof (1959)
Menurut dahrendrof, masyarakat memiliki dua wajah, yaitu konflik dan konsensus (kesepakatan).
Jadi, kita takkan punya konflik bila tak ada konsensus terlebih dahulu. Sebaliknya, konflik juga dapat
menimbulkan konsensus dalam masyarakat.

    Randall Collins (1975)
Konflik adalah proses sentral dalam kehidupan sosial sehingga dia tidak menganggap konflik itu baik
atau buruk.
Collins memandang setiap orang memilki sifat sosial (sociabl).
Tetapi jga mudah berkonflik dalam hubungan sosial mereka.
Konflik bisa terjadi dalam hubungan sosial karena penggunaan kekerasan oleh seseorang atau banyak
orang dalam lingkungan pergaulannya.

·    Faktor-faktor penyebab konflik sosial:
        -    Perbedaan individu
        -    Perbedaan latar belakang kebudayaan
        -    Perbedaan kepentingan
        -    Perubahan-perubahan nilai yang cepat

2. Situasi-situasi penyebab konflik dikemukakan oleh Ursula Lehr (1980):
        ·         Konflik dengan anak-anak sendiri
        ·         Konflik dengan sanak keluarga
        ·         Konflik dengan orang lainkonflik dengan suami atau istri konflik di sekolah
        ·         Konflik dal
        ·         Konflik dengan orangtua sendiri
        ·         am pemilihan pekerjaan
        ·         Konflik agama
        ·         Konflik pribadi

3. Segi  dari konflik:
        ·         Memperjelas aspek-aspek kehidupan
        ·         Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai
        ·         Jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
        ·         Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru
        ·         Sarana untuk mencapai keseimbangan anatara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat

4. Dampak dari suatu konflik:
        ·         meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
        ·         keretakkan hubungan antarindividu atau kelompok
        ·         perubahan kepribadian para individu
        ·         perubahan kepribadian antarindividu
        ·         Keruakan harta, benda, dan bahkan hilangnya nyawa manusia
        ·         Akomodasi, dominasi, dan bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat pertikaian
            Kekerasan.
        ·          kekerasan adalah konflik-konflik sosial yang tidak terkendali oleh masyarakat atau
               mengabaikan sama sekali norma dan nilai jilai sosial yang ada sehingga berwujud merusak
               (destruktif).


Tiga syarat agar konflik tidak menjadi kekerasan, yaitu:

1.       Masing-masing kelompok menyadari akan adanya situasi konflik di antara mereka dan perlu dilaksanakan prinsip-prinsip keadilan secara jujur
2.       pengendalian konflik-konflik terebut hanya mungkin dilakukan apabila berbagai kekuatan sosial yang saling bertentangan itu terorganisir dengan jelas
3.       Setiap kelompok yang terlibat di dalam konflik harus mematuhi aturan-aturan permainan tertentu.

Tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial yaitu :

1.      Konsiliasi : merupakan pengendalian konflik yang utama. Pengendalian ini terwujud melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya diskusi dan pengambilan keputusan di antara pihak-pihak yang berlawanan mengenai persoalan yang dipertentangkan.
2.      Mediasi: pengendalian konflik dengan cara menunjuk pihak ketiga yang bertugas untuk memberikan nasehat-nasehat tentang bagaimana menyelesaikan konflik yang sedang terjadi yg kemudian mempertemukan kedua belah pihak yang terlibat konflik.
3.       Arbitrasi: sering disebut dengan perwasitan. Hampir sama dengan mediasi, yakni adanya pihak ketiga. namun dalam arbitrasi, pihak ketiga memiliki wewenang penuh dalam pengambilan keputusan penyelesaian konflik dan harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.

Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentng batas
batas teritorial, niali-nilai, norma-norma, dan pranata sosial.


bentuk-bentuk integrasi sosial bisa berupa:

1.       Asimilasi, adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antar indidu atau kelompok dalam masyarakat.
2.       Akulturasi , adalah proses perubahan yang ditandai dengan terjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda.

faktor-faktor pendorong integrasi sosial

1.       Homogenitas kelompok
2.       Besar kecilnya kelompok
3.       Mobilitas geografis
4.       Efektifitas dan efisiensi komunikasi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Sekolah Elektronik PKn SMA/MA

Belajar Abad 21

Contoh Soal Ujian Madrasah (UM) MA 2021